Proyek MYC yang Ditandatangani Irwan Djohan Itu Salah Satu Penyebab Aceh Termiskin di Sumatera

ABDYANEWS

- Redaksi

Jumat, 16 Agustus 2024 - 20:10 WIB

6036 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Di saat masyarakat Aceh membutuhkan program pemerintah yang mampu menggerakan ekonomi secara cepat dan massal, untuk mendapatkan kepastian hidup guna mendapatkan penghasilan ekonomi rumah tangga, sehingga angka kemiskinan di Aceh dapat ditekan Pemerintah Aceh bersama oknum pimpinan DPRA justru menghambur-hamburkan uang dalam jumlah yang sangat besar untuk kebutuhan proyek Multiyears pembangunan 14 ruas jalan dan jembatan mencapai Rp 2,7 Triliun rupiah.

“Jika anggaran Rp2,7 triliun untuk proyek multiyears contract (MYC) tersebut saat itu digunakan untuk ketahanan pangan, pertanian, perkebunan, sektor perikanan, peternakan, perdagangan, usaha ekonomi produktif, UMKM, industri rumah tangga secara tepat guna dan tepat sasaran, maka insya Allah Aceh akan mampu terbebas dari jeratan kemiskinan. Namun sungguh disayangkan Pemerintah Aceh dengan beberapa oknum pimpinan dewan justru memilih Mega proyek yang rawan terindikasi korupsi,” ungkap koordinator Forum Aceh Bersatu (FAB) Saiful Mulki, Jumat 16 Agustus 2024.

Kata Saiful, pengelolaan anggaran yang begitu besar dan tidak tepat sasaran sesuai kebutuhan rakyat Aceh seperti proyek MYC sebesar Rp 2,7 itu merupakan salah satu penyebab Aceh menjadi daerah termiskin di Sumatera. Disini jelas bahwa hasrat pemerintah dan oknum dewan untuk melahirkan mega proyek tersebut terlalu ambisius tanpa memperhatikan kondisi kebutuhan ekonomi rakyat Aceh, faktanya hingga saat ini setelah proyek itu rampung Aceh juga masih terjerat dalam kemiskinan, yang menunjukkan bahwa pembangunan MYC itu tak lebih dari ambisi kepentingan segelintir orang untuk menyedot anggaran Aceh dalam jumlah besar.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ironisnya lagi, lanjut Saiful, oknum pimpinan DPRA yang semestinya mementingkan aspirasi rakyat justeru secara diam-diam mengabaikan keputusan lembaga secara kolektif dan kolegial, bahkan rekomendasi penolakan dari komisi terkait di DPRA terhadap proyek MYC triliunan rupiah itu.

Salah satu Pimpinan DPR Aceh akhirnya terbongkar dan mengaku ikut menandatangani nota kesepahaman adalah mantan wakil ketua DPRA, Irwan Djohan yang sebelumnya selalu berlagak seakan merakyat. Hal ini membuktikan bahwa Irwan Djohan yang juga menandatangani MoU Proyek Multiyears itu bukan pejabat tanpa dosa sebagaimana dipoles di media, namun justru menjadi salah satu orang yang terlibat langsung dalam kebijakan yang merugikan rakyat Aceh.

“Ini menunjukkan bahwa diakui ataupun tidak mantan pimpinan DPRA Irwan Djohan sudah terlibat dalam kebijakan pengelolaan keuangan rakyat Aceh yang tidak berorientasi kepada kebutuhan rakyat sehingga menyebabkan Aceh terus tersandera dengan kemiskinan. Ini fakta, beliau pernah mengakui ikut menyetujui dan tanda tangan proyek MYC triliunan rupiah tersebut, bahkan rekam jejak digitalnya juga masih ada,” bebernya.

Pihaknya mengaku heran, entah apa yang terbersit dipikiran pimpinan dewan saat itu sehingga mengabaikan nuraninya dengan menyetujui penggunaan anggaran triliunan rupiah untuk proyek MYC, padahal kondisi angka kemiskinan di Aceh begitu memprihatinkan.

Seharusnya jika pun harus dilaksanakan program kegiatan infrastruktur kenapa tidak fokus pada infrastruktur padat karya seperti pembangunan embung, irigasi tersier, pompanisasi, jalan produksi, bantuan rehap rumah warga, MCK yang mampu dikerjakan oleh rakyat. Sehingga perputaran uang dapat terdistribusi kepada rakyat secara langsung yang berdampak pada peningkatan kemampuan ekonomi, serta daya beli masyarakat tetap terjaga.

“Pemerintah Aceh dan pimpinan daerah saat itu harus hadir di saat rakyat sedang susah. Kenapa tidak uang triliunan itu juga dapat digunakan untuk memberikan stimulan kepada petani melalui subsidi harga yang wajar untuk komoditi yang diusahakan oleh rakyat, agar rakyat tetap melakukan kegiatan produksi. Pastikan bahwa pasar terkendali tidak dimonopoli oleh para tengkulak dan pelaku industri. Ini semakin memperjelas bahwa kebijakan penggunaan APBA untuk MYC itu merupakan ambisi segelintir orang tanpa menggunakan nurani dan tanpa kepedulian terhadap kondisi perekonomian rakyat Aceh,” tambahnya.

Saiful menyebutkan, proyek besar dengan sedotan anggaran Aceh triliunan rupiah yang disinyalir terindikasi mega korupsi ini disamping merugikan negara juga merugikan rakyat Aceh. “Kondisi angka kemiskinan di Aceh 14.75 persen, seandainya uang triliunan rupiah itu dimanfaatkan untuk pengurangan kemiskinan maka tentu akan lebih bermanfaat, namun proyek fisik triliunan rupiah itu seakan diduga dijadikan ajang mencari fee besar bagi segelintir elit dan jelas-jelas tidak pro rakyat,” pungkasnya.

Berita Terkait

Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut, PLN Mendapatkan Penghargaan Dari Pj Gubernur Aceh
Nasrul Sufi: Embarkasi Haji Insya Allah Akan Lahir Kembali di Aceh
20 Tahun Menjabat Legislatif, Hendri Yono Dinilai Kurang Bermanfaat Bagi Masyarakat
Ketua Umum Aceh Carong Puji Sikap Mualem
Dek Fad Silaturahmi Dengan Zaini Abdullah Mantan Gubernur Aceh
Sejumlah Hotel Tak Dukung PB PON XXI Aceh – Sumut, Pemerintah Aceh Diminta Tegas
Kenalkan Kehidupan Kampus, Ribuan Mahasiswa Baru USM Ikuti PKKMB 2024
Polri Berhasil Amankan Aksi Kawal Putusan MK, Ketum PB SEMMI MP: Polri Layak Dapat Apresiasi

Berita Terkait

Sabtu, 14 September 2024 - 23:14 WIB

Kenalkan Kehidupan Kampus, Ribuan Mahasiswa Baru USM Ikuti PKKMB 2024

Selasa, 13 Agustus 2024 - 09:47 WIB

Fenomena Lunturnya Partisipasi Rakyat Terhadap Negara di HUT RI Ke-79 Sangat Jelas Terlihat

Sabtu, 15 Juni 2024 - 16:00 WIB

Kuliah Singkat Jadi Sarjana, USM Buka Jalur RPL dengan 13 Prodi Unggulan

Minggu, 9 Juni 2024 - 01:46 WIB

Syahbudin Padang Meminta,Periksa Itu LPJ nya, Mana Tau Sudah Selesai Dibuat Tapi Kerjaan Mangkrak. Inspektorat kemana kalian, cek itu LPJ DAK Fisik Pendidikan 2023.

Sabtu, 8 Juni 2024 - 03:53 WIB

Terima Kasih Koordinator Beasiswa KIP-K USM Dalam Mewujudkan Impian Anak Pulau

Minggu, 2 Juni 2024 - 10:28 WIB

TOP! 24 Dosen USM Aceh Berhasil Dapat Dana Hibah Penelitian Dari Kemendikbudristek RI

Senin, 20 Mei 2024 - 00:13 WIB

Ini Tema Kunker BEM FMIPA Dan BEM FKIP USK, Saat HUAL Kemahasiswaan Memperkuat Departemen

Sabtu, 11 Mei 2024 - 17:38 WIB

“PTN” Bukan Segalanya

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Pemkab Nagan Raya Ikuti Evaluasi SPBE Tahun 2024

Senin, 30 Sep 2024 - 09:51 WIB