Banda Aceh – Fajarul, seorang pemerhati pendidikan Aceh, menilai Ketua Lembaga Pemantau Pendidikan Aceh (LP2A), Samsuardi membuat analisis yang keliru, dalam kondisi panik dan menebak-nebak.
Pernyataan Samsuardi yang tersebar di media, termasuk menyebutkan bahwa Plh kadisdik Aceh, Fachrial tidak benar-benar menjaga tanggung jawab yang telah diberikan oleh PJ Gubernur Aceh, dan PJ Gubernur salah dalam menunjuk orang. “Dia tidak tegak lurus,” kata Samsuardi.
Fajarul menanggapi pernyataan ini dengan keras. “Komentar Samsuardi seperti seorang yang panik menebak-nebak kondisi Plh Kadisdik Aceh,” ujarnya. Fajarul menekankan bahwa Samsuardi seharusnya lebih berhati-hati dalam berpendapat di ruang publik dan menghindari prasangka – prasangka.
Fajarul mengingatkan kepada Samsuardi untuk “refleksi diri, ingat kepada Tuhan dalam setiap ucapan dan komentar” serta jaga keimanan diri supaya ibadahnya selama ini bekal amal di kemudian hati, tambahnya.
Fajarul menegaskan bahwa saat ini semua jajaran di Dinas Pendidikan Aceh menunjukkan kinerja yang baik, transparan, dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran. “Semua rencana dan kebijakan yang dilakukan telah melalui proses berjenjang, koordinasi, kerjasama dan komunikasi yang baik dengan semua pihak, sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Menurut Fajarul, kondisi di Dinas Pendidikan Aceh saat ini berjalan dengan baik. Plh Kadisdik, Fachrial, selalu berusaha bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama. “Ini menunjukkan bahwa beliau memahami tugasnya dan bekerja dengan sungguh-sungguh,” kata Fajarul.
Fajarul juga menyoroti Samsuardi untuk pentingnya menjaga suasana kondusif di lingkungan pemerintahan dan pendidikan. “Jangan sampai menjadi pengamat yang memberikan analisis salah, yang pada akhirnya menimbulkan salah sangka dan membuat suasana menjadi kacau,” ujarnya.
Fajarul berharap agar Samsuardi lebih bijaksana dalam memberikan pernyataan diruang publik, dan menyarankan untuk menjaga kesehatan dan cukup istirahat. Karena pikiran yg jernih dan tidak emosional akan lahir dari jiwaraga kita yg sehat selama ini, ujarnya.
Fajarul mengajak semua pihak untuk mendukung kinerja Dinas Pendidikan Aceh dan menghindari menyebarkan informasi yang tidak akurat. “Mari kita fokus pada upaya bersama untuk meningkatkan pelayanan kualitas pendidikan di Aceh,” ajaknya.
Dalam penutupnya, Fajarul menekankan pentingnya tanggung jawab dalam berkomunikasi di ruang publik. “Setiap kita memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan mendukung kemajuan pendidikan. Jangan sampai ada pihak yang justru membuat suasana menjadi tidak kondusif dengan pernyataan yang tidak berdasar,” pungkasnya.