Banda Aceh – Berdasarkan dinamika politik dan keberlanjutan pembangunan Banda Aceh, duet pasangan Aminullah – Irwan Djohan dinilai sangat ideal dijadikan solusi untuk kepemimpinan Banda Aceh Periode 2024-2029.
“Baik secara kalkulasi politik maupun tantangan dinamika politik, kolaborasi dua sosok tokoh ini insya Allah menjadi dambaan masyarakat dan sangat potensial untuk memenangkan pilkada Banda Aceh 2024,”ungkap ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA), Heri Safrizal, Rabu 15 Mei 2024.
Secara kalkulasi politik, lanjut Heri, sosok Aminullah yang pernah memimpin Banda Aceh dengan berbagai program sosial ekonomi kerakyatannya tentunya telah memiliki investasi sosial dan basis hingga akar rumput. “Jika dikalkulasikan secara umum, dari 70% suara yang pernah diraih Aminullah di Pilkada 2017 lalu, setidaknya 35-40 persen basis masyarakat masih loyal kepada sosok Aminullah yang dinilai humanis, peduli kepada kalangan rakyat kecil dan mampu mendongkrak perekonomian rakyat. Hal ini menjadi modal dasar untuk memenangkan Pilkada Banda Aceh 2024,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh tokoh masyarakat Banda Aceh Tgk Jumaris. Menurutnya, jika dikalobarasikan maka perpaduan Aminullah-Irwan Djohan sangat menarik dan diyakini akan lebih mudah untuk memenangkan dan melanjutkan pembangunan ke depan.
“Untuk memimpin Banda Aceh sebagai ibukota provinsi tentunya tak semudah membalik telapak tangan, memimpin Banda Aceh juga tak sama halnya dengan posisi sebagai legislatif. Jadi, dibutuhkan sosok berpengalaman yang memahami persoalan dan sehingga mampu menghadirkan solusi,” beber Tgk Jumaris.
Di lain sisi, kata Tgk Jumaris, Aminullah hanya bisa memimpin satu periode lagi, tentu ke depannya akan lebih memudahkan bagi Irwan Djohan untuk dipersiapkan sebagai Calon Walikota. “Jika saat ini Irwan Djohan berhasil menduduki posisi Wakil, maka tentunya ke depan dengan pengalaman dan kalkulasi politik akan lebih memudahkan untuk melaju sebagai Walikota 2029,” jelasnya.
Sementara hal ini juga akan lebih memudahkan terwujudnya pembangunan secara berkesinambungan dan kaderisasi kepemimpinan di Ibukota Banda Aceh. “Duet Aminullah-Irwan Djohan selain memudahkan meraih kemenangan di Pilkada Banda Aceh, juga demi sinergisitas pembangunan yang berkelanjutan. Apalagi, untuk membangun sebuah daerah seperti ibukota Provinsi tidak tepat dilakukan secara persial dan terputus. Jika dilakukan secara berkelanjutan maka akan lebih terasa dan besar manfaat yang dirasakan rakyat,” paparnya.
Dia mengumpamakan, jika membangun sebuah gedung maka tiang dan atap tentunya harus sesuai dengan pondasi yang telah dibangun, sehingga bangunan itu kokoh dan dapat bermanfaat dengan baik. “Begitu juga dalam membangun ibukota Provinsi seperti Banda Aceh, pondasi-pondasi yang sudah diletakkan oleh Aminullah diperiode pertama akan lebih sempurna dilanjutkan di periode kedua dan apalagi akan lebih indah jika dapat dilanjutkan oleh penerus berikutnya. Jika Irwan Djohan yang mendampingi Aminullah, maka ke depannya pada Pilkada 2029 Irwan Djohan akan berkesempatan melanjutkan kariernya di eksekutif sebagai walikota dan sudah memiliki pengalaman yang mumpuni. Insya Allah pasangan Aminullah-Irwan Djohan akan jadi solusi kepemimpinan dan jawaban kerinduan rakyat Banda Aceh,”pungkasnya. (HS)