Banda Aceh, 17/5/2024 | Belasan orang Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Provinsi Aceh tadi pagi, Jumat 17 Mei 2024 mendatangi Pendopo Gubernur Aceh. Kehadiran belasan tokoh cendekia masyarakat Aceh dipimpin langsung oleh Dr Taqwaddin, Ketua MPW ICMI Aceh yang didampingi oleh para Wakil Ketua, Sekretaris, (Prof Rajuddin) para Wakil Sekretaris, Bendahara (Saifuddin Rasyid) dan para wakil Bendahara. Selain itu, tampak pula hadir Ketua Dewan Pakar ICMI Aceh, Prof Apridar dan Anggota Penasihat Dr Zardan Araby.
“Izin Pak Pj Gubernur saya membawa belasan Pengurus untuk bisa bertemu langsung bersilaturahim dengan bapak. Kami gembira sekali diberi waktu bersilatuhamim disela-sela kesibukan bapak yang padat. Kami akan menyampaikan beberapa hal langsung kepada bapak”, ujar Taqwaddin setelah memperkenalkan satu persatu MPW ICMI Aceh yang hadir.
“Saya mohon maaf kemarin pagi terpaksa kita batal melakukan pertemuan seperti ini, karena pagi kemarin pagi saya diminta menghadap Menteri terkait anggaran PON. Padahal seharusnya pagi kemarin saya sudah pulang dan kita bisa langsung bertemu. Untuk itu sekali lagi saya mohon maaf kepada bapak/ibu yang semuanya saya kenal”, sambut Bustami Hamzah, Pj Gubernur Aceh dengan ramah dan komunikatif.
Dalam pertemuan yang rileks tersebut, Ketua MPW ICMI Aceh menyampaikan apresiasi atas kinerja selama dua bulan ini dan memberikan 10 rekomendasi untuk dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh melalui Kebijakan Pj Gubernur Aceh.
“MPW ICMI Aceh, menyampaikan apresiasi atas gerak cepat Bapak Pj Gubernur terkait pengesahan APBA. Sehingga dengan kebijakan ini segera menggerakkan roda ekonomi Aceh yang sempat melambat dan nyaris stagnan. Kami pun memberi apresiasi atas pengisian jabatan dan efektifitas birokrasi. Silakan jabatan-jabatan yang masih kosong segera diisi dengan mempertimbangkan kelayakan dan kepatutan yang berbasis pada kapasitas dan kompetensi.
Kami pun memberi apresiasi atas upaya bapak terkait percepatan dan kelanjutan jalan TOL sebagai proyek strategis nasional. Begitu pula dengan percepatan penyelesaian Waduk Keuruto di Aceh Utara. Kerja keras bapak untuk persiapan mensukseskan PON juga kami apresiasi. Kami juga apresiasi gaya pemerintahan bapak yang komunikatif”. Papar Taqwaddin yang diamini oleh para pengurus ICMI lainnya.
Selain apresiasi di atas, Ketua MPW ICMI Aceh juga membacakan 10 rekomendasi yang telah dipikirkan bersama yaitu mendorong : terwujudnya keharmonisan eksekutif – legislative Aceh, terwjudnya tata Kelola pemerintahan yang baik dan transparan, mendorong Pemerintah Aceh bergerak cepat mengatasi dampak melambatnya pertumbuhan ekonomi, mebuka lapangan kerja untuk menurnkan pengangguran dan kemiskinan.
Kami juga mendorong Pemerintah Aceh mengefektifkan pelaksanaan Qanun Syariat Islam, meningkatkan daya saing Pendidikan, mengembangkan pelatihan kewirausahaan, menurunkan kasus stunting, dan mendorong Pemerintah Aceh dan DPRA mengalokasikan APBA yang langsung menyentuh rakyat banyak”. Demikian papar Taqwaddin secara sistematis.
Merespon paparan MPW ICMI Aceh, Pj Gubernur yang didampingi oleh Asisten III Pemerintah Aceh, Dr Iskandar dan Kepala Bappeda, Dr Teuku Ahmad Dadek menyampaikan terima kasih yang tinggi atas segala apresiasi dan rekomendasi. “Saya senang dengan ICMI yang bisa menyampaikan apresiasi dan penghargaan. Saya manusia biasa yang banyak kekurangan, dan karena takdir Allah saja saya jadi diposisi ini. Dalam dua bulan ini saya all out bekerja untuk mempercepat kemajuan Aceh dan mempercepat pelayanan publik. Saya ini sudah puluhan tahun berkarir sebagai pelayan publik di pemerintahan. Jadi adalah kewajiban saya melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya”. Respon Pak Bustami dengan rileks.
“Saya merasa terhormat atas kehadiran bapak/ibu para senior saya. Terkait rekomendasi tersebut semuanya kami terima untuk kami tindak lanjuti. Apalagi disini ada Mas Dadek sebagai Kepala Bappeda dan Pak Iskandar selaku Asisten III. Harus diakui memang memerlukan upaya yang kuat untuk menggerakkan ekonomi Aceh saat ini. Kita memerlukan adanya bank devisa yang bisa menerbitkan LC (Letter of Credit). Karena itu, kami akan berupaya mendorong Bank Aceh atau bank yang beroperasi di Aceh saat ini bisa berperan menopang iklim bisnis di Aceh. Kami akan bekerja ekstra keras untuk melaksanakan rekomendasi bapak ibu para cendekiawan”. Tegas Pj Gubernur Aceh mengakhiri pertemuan yang harmoni tadi pagi.